Spesies Kopi Liar Terancam Punah, Berdasarkan Para Ilmuwan
Mengenal Jenis Kopi Kelas Dunia - Jangan mengaku sebagai penikmat kopi kalau Anda belum mengenal jenis-jenis kopi dan penyajiannya. Secarah umum dikenal 4 jenis kopi yaitu Kopi Arabika (Coffee Arabica), Kopi Liberika (Coffee Liberica), Kopi Robusta (Coffee Cannephora), Kopi Excelsa.
Setiap spesies kopi diatas mempunyai banyak varietas atau subspesies. Varietas kopi sanggup terjadi disebabkan mutasi alami, sanggup juga lantaran budidaya manusia. Lebih dari setengah dari kopi liar dunia sanggup beresiko kepunahan lantaran perubahan iklim, penggundulan hutan dan penyakit, kata penelitian baru.
Dalam analisis terhadap 124 spesies kopi yang diketahui, para ilmuwan dari Royal Botanical Gardens yang berbasis di Inggris, Kew menemukan 75 (60%) beresiko punah. Tiga belas dari spesies itu diidentifikasi sebagai "sangat terancam punah."
Temuan ini, yang diterbitkan Rabu di jurnal Science Advance dan Global Change Biology, menekankan bahwa tindakan konservasi dikala ini tidak cukup untuk memastikan kelangsungan hidup kopi dalam jangka panjang.
"Beberapa spesies kopi yang dinilai belum terlihat di alam liar selama lebih dari 100 tahun, dan ada kemungkinan bahwa beberapa mungkin sudah punah," kata Eimear Nic Lughadha, ilmuwan utama untuk Unit Penilaian Tanaman Kew dan rekan penulis pada makalah Science Advance.
Variasi di balik piala joe paling terkenal di dunia, Coffee arabica, kini diklasifikasikan sebagai terancam punah, sebagian besar lantaran proyeksi bagaimana hal itu akan dipengaruhi oleh perubahan iklim.
Para ilmuwan melaksanakan survei spesies kopi di bawah panduan dari International Union for Conservation of Nature (IUCN), sebuah tubuh yang menerbitkan Daftar Merah global spesies terancam.
Tingkat spesies kopi yang terancam punah ditetapkan "sangat tinggi".
Sementara industri kopi multi-miliar dolar berkembang pesat, kesehatan jangka panjang dari perdagangan komersial sanggup terpengaruh kalau spesies kopi liar mati, berdasarkan penelitian. Strain kopi liar membantu menjaga stabilitas dan keanekaragaman tanaman, menyediakan sumber benih dan kemungkinan benteng genetik melawan penyakit.
Karena sebagian besar kopi diproduksi oleh pemilik pertanian kecil, dampak potensial terhadap penghidupan yaitu "sangat besar." Prospek ini sangat suram di Ethiopia, produsen kopi terbesar di Afrika, di mana flora Arabika sanggup menurun sebanyak 85% pada tahun 2080, penelitian kata. Hingga 60% dari tanah yang dipakai untuk penanaman kopi sanggup menjadi tidak sanggup dipakai pada selesai era ini, sebuah pukulan mengejutkan bagi industri lokal yang mempekerjakan sekitar 15 juta orang.
Para peneliti menganjurkan untuk kerja sama antara ilmuwan, pembuat kebijakan, tubuh industri kopi dan petani untuk membiakkan strain yang lebih tangguh dan "melindungi masa depan kopi."
"Tindakan yang ditargetkan sangat diperlukan," kata Aaron Davis, kepala penelitian kopi Kew.
Kami ingin mendengarkan masukan dan pengalaman dari anda, silahkan isi kolom komentar, jangan lupa share kalau artikel ini sangat bermanfaat.